Selasa, 08 Maret 2011

Semester 1



PEMANFAATAN BARANG BEKAS (Kaos kaki bekas, kain bekas, dan karton bekas) MENJADI BONEKA TANGAN (Puppet)




HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL                                    :  PEMANFAATAN BARANG BEKAS (Kaos kaki bekas, kain     bekas, dan karton bekas) MENJADI BONEKA TANGAN (Puppet).
NAMA                                     : 1. SRY WULANDARY
                                                    2. NUR SYAHIRAH
ASAL SEKOLAH                    : SMA NEGERI 12 MAKASSAR
Di setujui
Guru Pembimbing

Dra. Herlina Sulaiman
NIP. 19621018 198603 2 012

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Makassar

                                                       Drs. Abbas Pandi
NIP. 19541231 198303 1 231
Tanggal Pengumpulan
26-11-2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini dengan judul ” Pemanfaatan barang bekas ( kaos kaki, kain bekas, dan karton) menjadi boneka tangan/ puppet”
Dalam karya ilmiah ini, kami melakukan penelitian terhadap barang bekas tersebut . Sesuai dengan judul kami, barang bekas tersebut dirangkai satu dengan yang lainnya. Dengan begitu kita bisa mengetahui cara membuat dan berkreasi dengan barang bekas tersebut agar kelihatan indah.
Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kami bersedia menerima masukan dari Bapak/Ibu Guru, serta teman-teman berupa kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada teman-teman, guru, orang tua, serta para pembaca yang turut serta berperan dalam membantu serta mendukung pembuatan karya ilmiah ini. Kiranya karya ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.
                                                           
                                                Makassar, 25 November 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................  I
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................  II
KATA PENGANTAR....................................................... III
DAFTAR ISI..................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang .......................................................  1
B.   Rumusan Masalah.................................................. 2
C.   Tujuan Penelitian.................................................... 5
D.   Manfaat Penelitian.................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.   Kajian Pustaka........................................................ 9
B.   Kerangka Pikir....................................................... 11

BAB III METODE PENELITIAN
A.   Materi Penelitian.................................................... 12
B.   Metode penelitian................................................... 13
C.   Metode Pengambilan Sampel................................. 15
D.   Teknik Pengumpulan Data..................................... 17
E.    Populasi dan Sampel.............................................. 20
F.    Waktu dan Lokasi Penelitian................................. 22
G.    Teknik Analisis dan Pengolahan Data................... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil...................................................................... 25
B.   Pembahasan........................................................... 26

BAB V PENUTUP
A.   Kesimpulan............................................................ 27
B.   Saran...................................................................... 27

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP



BAB I
PENDAHULUAN
                                                                       
A.    LATAR BELAKANG                          
      Indonesia memiliki berbagai macam kerajinan tangan-nya.memamfaatkan berbagai jenis-jenis barang,baik yang bekas maupun yang masih baru.banyak barang-barang bekas yang ada di sekitar kita dapat dapat di mamfaatkan, Cuma kurang-nya kreatifitas dan kesadaran untuk memamfaatkan barang-barang bekas tersebut.
      Tidak hanya meningkatkan kreatifitas dan memamfaatkan barang-barang bekas. Tetapi kita juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.contohnya,ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan memamfaatkan hal tersebut untuk mengisi waktu luang dan membantu perekonomian keluarga mereka .barang bekas yang tadinya hanya menjadi barang yang terbuang, sekarang sudah menjadi barang yang cantik dan bermanfaat bagi banyak orang. boneka tangan ini pernah di buat oleh orang lain tetapi terdapat perbedaan yaitu model yang kami gunakan cukup berbeda.
      Dengan alasan itu,kami mengambil judul membuat boneka tangan (puppet) dari kaos kaki bekas,kain bekas,dan karton bekas.kami dapat informasi ini dari situs internet .namun kami membuatnya lebih berbeda.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara membuat boneka tangan (puppet) ?
2.      Apakah pemanfaatan kaos kaki bekas dan kain bekas dapat di pergunakan sebagai bahan dasar pembuatan boneka puppet ?
3.      Bahan-bahan apa sajakah yang dipergunakan dalam pembuatan boneka puppet ?
C.    Tujuan penelitian
1.      Untuk mengetahui cara pembuatan  boneka tangan (puppet).
2.      Untuk mengetahui bahan-bahan dasar seperti  kaos kaki bekas dapat dipergunakan sebagai, pembuatan boneka puppet.
3.      Untuk mengetahui manfaat barang-barang bekas yang dipergunakan dalam pembuatan boneka tangan (puppet).
D.    Manfaat penelitian
Bagi masyarakaat / lingkungan
1.      Alternative bagi masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan.
2.      Dapat mengurangi sampah yang terdapat di lingkungan sekitarnya.
3.      Menambah penghasilan ekonomi keluarga.
Bagi sekolah / penulis
1.      Mengurangi populasi sampah di lingkungan sekolah.
2.      Menambah kreativitas dan imajinasi siswa di sekolah,di rumah,dan di mana saja.
3.      Melatih kemampuan siswa dalam membuat karya ilmiah remaja.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.Kajian pustaka
     Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia pasti menimbulkan pembuangan atau sampah.  Jumlah dan jenis sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang atau material yang digunakan manusia sehari-hari. Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994), “Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan manufaktur, materi berkelebihan,ditolak, pembuangan”. Soewedo   (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis. “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).            “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”.Klasifikasi sampah secara umum dibagi menjadi tiga jenis yaitu sampah organik,anorganik, dan bahan berbahaya dan beracun.
·         Sampah organik (sampah basah), yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk atau hancur) secara alami. Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos atau energi alternatif berupa biogas yang melalui serangkaian proses pengolahan.

·           Sampah Anorganik
Sampah anorganik (sampah kering), yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, dan sebagainya. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami oleh alam. Walaupun demikian, sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya sehingga apabila diolah lebih lanjut dapat menghasilkan keuntungan. Selain dijual sampah anorganik dapat diolah menjadi barang hiasan rumah tangga, peralatan rumah tangga, dan bahan dalam pembuatan karya seni rupa.  Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual dan diolah menjadi produk baru adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
·           Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan berac

Pengolahan Kembali Limbah Kain bekas dan Karton


Industri tekstil merupakan salah satu industry besar di Indonesia. Dari industry banyak sekali limbah yang dibuang. Salah satunya adalah kain-kain bekas potongan kecil-kecil yang disebut kain perca. Kain-kain ini dibuang oleh perusahaan tekstil dalam bentuk karungan yang biasa dibeli oleh pedagang kecil.
Kain perca sering kali kita buang percuma. mungkin paling banter cuma bisa kita gunakan sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dari pada sekedar menjadi alat pembersih seperti :
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.
Faktor yang mempengaruhi penjualan kain perca adalah karakteristik perca itu sendiri dan kemampuan penjual melihat keadaan pasar. Jenis kain perca yang ada di pasaran tingkat pengepul biasa bercampur antara jenis kain yang satu dengan yang lainnya. tinggi rendahnya harga tergantung besarnya kecilnya pasokan kain perca dengan kebutuhan tiap industri yang menpunyai permintaan jenis-jenis kain perca yang sesuai untuk produk yang dibuat. Begitu juga dengan warna. Putih adalah warna yang mempunyai nilai jual paling tinggi. Sedangkan warna gelap umumnya mempunyai nilai jual yang lebih rendah. namun bagaimanapun juga membidik pasar yang cocok dengan pasokan kain yang kita miliki akan menempatkan nilai harga jual barang lebih tinggi. dari pada asal menjual pada industri yang tidak memperhatikan jenis kain,karena produk yang dihasilkan tingi memiliki kriteria jenis kain tertentu sepeti pada industri pembuat boneka,pembuat sofa ataupun petani buah yang biasa memanfaatkan sebagai sekat antara buah-buahan agar tidak rusak karena benturan saat pengangkutan. Banyak jenis kain yang biasa ada dipasaran seperti kain kaos dari jenis katun,poleyster dan sebagainya. ada lagi yang berasal dari bahan TC,jeans dan yang masih banyak lagi yang lainnya.
Harga pasaran yang naik turun membuat harga kain perca selalu menyesuaikan hukum pasar yaitu dimana bila stok berlimpah sedangkan permintaan terbatas maka harga kain perca mengalami penurunan. Tapi bila sebaliknya maka harga kain akan melambung. Disinilah dituntut pengamatan pasar yang baik dari setiap pelaku bisnis.
. manfaat barang bekas :

1.Gelas yang retak tidak layak digunakan untuk minum. Akan tetapi, jangan lekas dibuang. Dengan sentuhan cat pada gelas, dapat dimanfaatkan untuk wadah alat tulis atau alat-alat yang lainnya. Cara yang lebih mudah dengan menempelkan stiker yang menarik sesuai keinginan.
2.boneka tangan (puppet)
 






B.KERANGKA PIKIR




 







A.    Materi penelitian



No
ALAT DAN BAHAN
KEGUNAAN
1
GUNTING
Untuk menggunting bahan sesuai ukuran yang kita inginkan
2
PULPEN/PENSIL
untuk menggambar pola yang di inginkan
3
BENANG
untuk menjahit pola yang telah ada
4
JARUM
sebagai alat penyambung bahan yang akan di jahit
5
KAIN BEKAS
yang di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan boneka
6
KARTON BEKAS
untuk menggambar pola yang di inginkan

B.     Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.Deskriptif adalah salah satu metode penelitian dengan cara observasi dengan cara memberikan fakta secara actual dan kontekstual.Data ini di peroleh dari internet.
C.     Metode pengambilan sampel
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
  • Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.

·         Limbah kain

Industri tekstil merupakan salah satu industry besar di Indonesia. Dari industry banyak sekali limbah yang dibuang. Salah satunya adalah kain-kain bekas potongan kecil-kecil yang disebut kain perca. Kain-kain ini dibuang oleh perusahaan tekstil dalam bentuk karungan yang biasa dibeli oleh pedagang kecil.
Kain perca sering kali kita buang percuma. mungkin paling banter cuma bisa kita gunakan sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dari pada sekedar menjadi alat pembersih seperti :
1. Menjadi bahan pengisi badan boneka,sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal atau guling
3. Dijahit menjadi rangkaian keset
4. Dibentuk menjadi tas,dompet,sandal ataupun sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
Ide pengembangan industry lanjutan dari kain perca ini didapatkan oleh orang-orang yang berpikir kreatif untuk mendapatkan nilai guna dari kain perca. Mulai dari coba-coba membuat kain perca menjadi barang sederhana seperti keset atau taplak meja dengan balutan seni, pedagang kecil mengadu nasib untuk menjualnya. Melihat peluang pasar yang menyambut baik, maka industry pengolahan kain perca ini mulai ditekuni secara serius.


 (Dilihat 1,883 kali) Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:

D.     Tehnik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan adalah sebagai berikut :
·         Tentukan tempat pengambilan data
·         Mengklasifikasikan barang-barang yang di gunakan
·         Kumpulkan semua materi penelitian (sampel) yang di temukan
·         Simpan sampel untuk analisis lebih lanjut




E.     Populasi dan sampel

Pengertian Sampah
Populasi Sampah dapat di artikan seperti, semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous). Sampel yaitu barang-barang bekas yang terbuang, contohnya kaos kaki bekas, kain bekas,dan karton bekas dll. Dapat di manfaatkan sebagi bahan dasar pembuatan boneka puppet.
Sampah di bedakan menjadi 2 yaitu :
Sampah organic dan anorganik
Sampah organic juga dibagi menjadi dua :
Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya sisa-sisa makanan.
Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, dan dedaunan kering.
     
Sampah Anorganik
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.
Sampah kaleng
 kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu. 

F.      Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2010 – 14 november 2010 pada pukul  15.00 – selesai. Peneltian dilakukan di rumah saudara  Nur sahira.


















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil

Banyaknya barang-barang bekas yang menumpuk di sekitar lingkungan kita tanpa ada kesadaran untuk menindak lanjuti. Sehingga timbul pertanyaan bagaimana agar barang-barang bekas tersebut tidak menjadi suatu masalah dalam kehidupan di lingkungan kita. Barang-barang bekas/ sampah Itu, semua dapat menimbulkan berbagai macam bencana seperti: banjir, pencemaran lingkungan dan lain sebagainya.
Sampah terbagi atas dua yaitu sampah organik, dan sampah anorganik. sampah-sampah tersebut dapat kita temui di mana saja.
Dari berbagai kondisi tersebut kami mengambil tindakan untuk membuat suatu karya atau kerajinan dengan memanfaatkan barang-barang bekas tersebut. Barang-barang bekas yang kami manfaatkan yaitu sampah anorganik yang berupa limbah kain dan kaos kaki bekas.
Limbah  kain dan kaos kaki bekas ini, banyak kita temukan/terbuang begitu saja. Timbullah ide kami untuk memanfaatkan  Limbah kain dan kaos kaki bekas ini untuk diolah kembali, salah satunya dengan membuat boneka tangan/puppet. Dari limbah kain dan kaos kaki bekas tersebut, yang tadinya sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Dari hal itu timbul pertanyaan dari kami bagaimana cara pembuatan boneka tangan/puppet ? Dan apakah pemamfaatan kaos kaki bekas dan kain bekas dapat di mamfaatkan menjadi bahan dasar gagaboneka tangan? lalu bahan-bahan apa saja yang dipergunakan dalam boneka tangan tersebut?
Dari , pertanyaan –pertanyaan tersebut kami merencanakan dan merancang percobaan yaitu  membuat   membuat kain dan kaos kaki bekas tersebut menjadi boneka tangan/puppet.
Adanya rancangan dalam pembuataan boneka tangan/puppet dilakukan sebagai berikut:
1.      Siapkan semua bahan yang ingin digunakan.
2.      Buatlah pola sesuai dengan apa yang diinginkan.
3.      Jahitlah kain sesuai dengan bentuk yang di inginkan lalu sambungkan dengan kaos kaki yang di gunakan.
4.      tambahkan hiasan pada boneka sudah dibuat.

Dalam pembuatan ini kami sengaja mengambil limbah kain dan kaos kaki sebagai bahan utama, untuk dijadikan suatu kerajinan yang dapat bermamfaat.
     



Gambar: dari hasil pengolahan limbah kain, kaos kaki bekas, dll. Menjadi boneka tangan puppet.
.
Dari hasil pengerjaan ini kita dapat menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul. Bahwa kita dapat mengetahui cara pembuatan boneka tangan/puppet, dan memamfaatkan kain dan kaos kaki bekas menjadi bahan utama, dan bahan-bahan yang di gunakan sebagai berikut :
Ø  kaos kaki
Ø  kain
Ø  gunting
Ø  benang
Ø  jarum
Ø  kertas karton

B.     PEMBAHASAN

limbah  yang tidak digunakan, bisa kita olah kembali menjadi barang yang bermamfaat. Salah satunya sampah anorganik yang kami gunakan untuk membuat suatu kerajinan. Limbah-limbah tersebut memiliki banyak manfaat bagi masyarakat apabila di mamfaatkan dengan baik, yaitu dengan mengurangi pencemaran sampah yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan.
Maka dari itu, kami mengambil tema yaitu: pemanfaatan kain bekas dan kaos kaki bekas menjadi boneka tangan atau puppet. Agar bisa memberi inspirasi terhadap masyarakat dalam memanfaatkan sampah atau barang bekas menjadi suatu barang yang bernilai tinggi, dan dapat digunakan.

 Dari kerajinan yang kami buat itu, kami mendapatkan informasi dari internet. Dalam internet pengolahan limbah kainnya di buat menjadi boneka tangan. Kerajinan tersebut sudah sering kami dapatkan. Maka dari itu kami membuat sesuatu yang lebih berbeda dari segi bentuknya.
Kerajinan yang kami buat memiliki persamaan dengan kerajinan yang kami dapatkan dari internet, yaitu dari  penggunaan bahannya,
 selain dari itu, juga memiliki perbedaan. Dalam kerajinan dari internet hanya mengunakan kain perca sebagai hiasan agar tampak lebih indah.
 Sedangkan pada kerajinan yang kami buat, yaitu Boneka tangan/ puppet, kita menggunakan kaos kaki, kain, kertas dengan membuatnya menjadi suatu boneka tangan/puppet, dan  menambahkan kertas yang berfungsi  sebagai topi/hiasan. 
Dan juga terdapat pula perbedaan pada cara pembuatannya, limbah kertas yang kami pakai tidak di sulam tetapi, di lem, sedangkan di internet di sulam.
Itu semua berbeda dengan cara  pembutan kami yaitu limbah  kaos kaki dll.  itu harus melalui proses pengeleman dan penyulaman antara satu kain dengan  kain, kertas  yang lainnya , untuk dapat di bentuk sesuai dengan keinginan.





BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari hasil penelitian kami dapat menyimpulkan bahwa
·         Kaos kaki bekas, Kain bekas,dll dapat dijadikan boneka tangan /puppet. Limbah-limbah tersebut kami ambil dari limbah industri/ tukang jahit, dan barang- barang bekas punya kami.
·         Pembuatan pakaian dari limbah – limbah ini di lakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Pengumpulan barang- barang bekas/ limbah-limbah.
2.      Penyambungan antara boneka/kaos kaki bekas dengan  kaos kaki bekas
3.      Memberikan hiasan pada kaos kaki tersebut
4.      Pembuatan boneka tangan /puppet.
·         Pengolahan sampah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu: menjadikan sebagai hiasan yang unik, atau bisa juga digunakan untuk opera untuk anak-anak.


B. SARAN
Secara umum:
·         Kami menyarankan agar dilakukan penelitian mengenai sampah-sampah yang dapat di olah kembali.
·         Kami menyarankan agar limbah-limbah kain yang tidak terpakai sebaiknya diolah kembali.
·         Kami menyarankan agar masyarakat dapat berkreasi dalam pengolaha sampah yang dapat menghasilkan barang yang bermutu, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat.


Secara khusus:
·         Kami sarakan agar guru atau pembimbing bisa memberi arahan kepada siswanya untuk memanfaatkan sampah.
·         Kami sarankan  agar siswa dapat mempelajari cara-cara pengolahan sampah menjadi  suatu kerajinan, dengan memanfaatkan barang bekas tersebut.














DAFTAR PUSTAKA
Modul : Mulok (KIR) SMA Negeri 12 Makassar.
Dra.Herlina Sulaiman, guru pembimbing karya ilmiah remaja (KIR).
http: //blogspot.com
htpp://Ask.com









BIODATA PENULIS

Nama lengkap                        : Nur syahirah
Tempat/tanggal lahir              : Palu, 20 Januari 1994
Agama                                   : ISLAM
Asal sekolah                          : SMA Negeri 12 Makassar
Kelas                                     : XII IPA 3
Jenis kelamin                         : Perempuan
Alamat rumah                        : Jl. Ujung bori lama lr. 4 no 1.  Makassar
Alamat sekolah                      : Jl. Moh. Lasuloro.

Saran                                      : Dengan mengerjakan tugas kerajinan seperti ini saya dapat pengalaman dari membuat berbagai macam hasil kerajinan dari barang-barang bekas.

5 komentar: